Menggunakan eco enzyme untuk membersihkan sayuran dan buah-buahan
Pembuatan eco enzyme dapat menggunakan kulit buah-buahan untuk menciptakan bakteri yang baik. Menggunakan eco enzyme untuk membersihan sayuran dan buah-buahan dapat mengangkat logam berat pada sayur dan buah yang bagus untuk kesehatan mama dan janin.
Selain itu, terdapat juga classic enzyme yang dapat dikonsumsi untuk diminum karena mampu menambah bakteri baik di dalam tubuh sehingga dapat melancarkan pencernaan.
Jika eco enzyme merupakah hasil fermentasi dari kulit buah-buahan, maka classic enzyme ini terbuat dari dagingnya. Classic enzyme merupakan minuman yang terbuat dari hasil fermentasi buah-buahan segar. Minuman ini bagus untuk kesehatan, terutama untuk pencernaan.
Makan segera setelah makanan matang
Sebaiknya, makanlah tepat setelah daging atau ikan matang. Jangan biarkan di bawah sinar matahari. Bila ada sisa, segera masukan kembali ke dalam kulkas atau membuangnya.
Cuci tangan Anda dengan sabun dan air hangat setelah memegang daging dan ikan mentah dan sebelum makan.
Mengonsumsi madu, zaitun, dan kurma
Menurut dr. Zaidul Akbar, madu, zaitun, dan kurma memiliki khasiat yang baik untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin, karena mengandung berbagai khasita yang dibutuhkan ibu hamil.
Madu mengandung zat galian, salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil untuk menguatkan janin, dan secara khusus dapat membantu pertumbuhan fisik dan mental janin. Vitamin C yang terkandung dalam madu dapat membantu menjaga kesehatan dan kebersihan kulit mama dan janin.
Selain madu, mengonsumsi buah kurma dan minyak zaitun juga dapat mencukupi kebutuhan kalori mama saat hamil. Mengonsumsi kurma setiap hari bisa memberi asupan gula yang dibutuhkan tanpa tambahan kalori. Sedangkan minyak zaitun, memiliki zat gizi seperti vitamin, lemak baik, asam lemak omega-3, sumber antioksidan dan mineral yang sempurna untuk tubuh.
Menurut dr. Zaidul Akbar, di dalam minyak zaitun terkandung berkah dari Allah dan Rasulullah untuk membangun peradaban sehat yang kita inginkan. Hal itu juga merupakan berkah bagi para ibu hamil, karena mengonsumsi ini bisa memberikan nutrisi bagi janin dan menguatkan rahim.
Tips aman memasak makanan bagi ibu hamil
Meskipun boleh makan ayam bakar atau ikan bakar, ibu hamil harus bijak dan tidak berlebihan dalam melakukannya.
Usahakan untuk selalu mengolah dan memasak dengan cara yang tepat agar makanan lebih aman dikonsumsi oleh ibu hamil.
Nah, berikut merupakan beberapa tips aman memasak makanan untuk ibu hamil yang perlu Anda ketahui.
Makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang
Dilansir dari channel YouTube dr. Zaidul Akbar Official, ibu hamil disarankan untuk makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. Tidak hanya untuk ibu hamil, panduan ini sebenarnya berlaku untuk semua orang.
Makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang dapat memberi jeda pada lambung. Karena sebaiknya perut diisi dengan tiga bagian, yakni sepertiga bagian makanan, sepertiga air dan yang penting juga sepertiga udara. Untuk itu, disarankan agar ibu hamil tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan maupun minuman.
Hal yang Harus Diperhatikan Bila Ingin Mengonsumsi Makanan yang Dibakar Saat Hamil
Perlu diingat bahwa saat hamil tubuh akan lebih rentan terhadap risiko keracunan makanan. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh ibu hamil yang lebih fokus untuk melindungi pertumbuhan janin yang belum lahir.
Keracunan makanan dari salmonella, E. coli atau bakteri campylobacter mungkin tidak akan membahayakan janin. Namun hal ini mungkin membuat ibu hamil merasa tidak enak badan karena diare, muntah, dan kram perut.
Selain itu, kesalahan dalam mengolah makanan yang dibakar juga dapat menyebabkan risiko toksoplasmosis pada ibu hamil. Toksoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan karena adanya parasit pada daging mentah atau kurang matang.
Ibu hamil yang mengalami toksoplasmosis dapat menyebabkan kerusakan otak pada janin, keguguran, dan bahkan kematian. Gejala toksoplasmosis biasanya seperti flu ringan, meskipun kadang tidak memberikan gejala sama sekali.
Daging babi atau domba yang kurang matang adalah penyebab umum dari munculnya infeksi berbahaya ini.
Artikel terkait: Ibu hamil meninggal akibat diare akut setelah makan kerang mentah
Simpan daging atau ikan mentah di lemari es
Sebelum memasak atau membakar, simpan daging atau ikan dengan benar di lemari es. Pastikan Anda menutup rapat lemari es.
Jangan meninggalkan makanan tersebut di luar lemari es selama lebih dari dua jam atau di bawah sinar matahari langsung.
Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Pedas?
Konsumsi makanan pedas saat hamil adalah topik yang sering diperdebatkan. Makanan pedas, yang biasanya mengandung cabai atau bumbu pedas lainnya, dapat memengaruhi sistem pencernaan dan dapat menyebabkan berbagai reaksi tubuh. Mari kita tinjau beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
Dampak Ibu Hamil Makan Pedas
Makanan pedas dapat menyebabkan sensasi terbakar di perut dan tenggorokan, serta meningkatkan produksi asam lambung. Hal ini dapat mengakibatkan heartburn, refluks asam, dan gangguan lambung. Dalam kehamilan, sistem pencernaan ibu sudah mengalami perubahan, sehingga makanan pedas dapat memperburuk gejala-gejala ini.
Beberapa jenis makanan pedas dapat menyebabkan dehidrasi jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Capsaicin, zat aktif dalam cabai, dapat meningkatkan suhu tubuh dan mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh. Meskipun dehidrasi bukanlah risiko langsung dari konsumsi makanan pedas, ibu hamil harus memastikan asupan cairan yang cukup untuk mendukung kesehatan yang optimal.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama kehamilan, ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri dan janin yang sedang dikandung.
Para ahli merekomendasikan ibu hamil agar mengonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung kalsium, asam folat, zat besi, dan protein untuk memberikan nutrisi yang baik dan dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya.
Untuk membantu Mama, di bawah ini Popmama.com telah merangkum panduan makan yang baik untuk ibu mamil menurut dr. Zaidul Akbar. Yuk, ikuti panduannya!