Huruf abjad merupakan kumpulan huruf berdasarkan urutan yang melambangkan bunyi untuk menuliskan bahasa. Huruf abjad berjumlah 26.

Secara umum, huruf abjad penting dipelajari sejak dini agar anak terlatih untuk mengenali bahasa Indonesia. Selain itu, belajar huruf abjad juga bisa membantu peminat bahasa atau orang luar negeri yang ingin mengenal bahasa Indonesia.

Dikutip dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), berikut ini huruf abjad yang bisa dipelajari beserta huruf-huruf lain dalam bahasa Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah huruf abjad dalam Bahasa Indonesia adalah 26. Berikut ini huruf abjad kapital dan nonkapital dari A sampai Z.

A aB bC cD dE eF fG gH hI iJ jK kL lM mN nO oP pQ qR rS sT tU uV vW wX xY yZ z

Di antara huruf abjad terdapat juga jenis huruf yang disebut huruf vokal dan huruf konsonan.

Dikutip Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas lima huruf, yaitu:

Sementara huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia berjumlah 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Untuk huruf q dan x biasanya khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan ilmu. Sedangkan huruf x pada posisi awal kata diucapkan dengan [s]. Misal Xenon dibaca senon.

Dalam huruf abjad, selain ada huruf vokal dan konsonan juga terdapat huruf diftong yang merupakan bunyi vokal rangkap dalam satu suku kata.

Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi.

Itulah penjelasan tentang huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong beserta jumlahnya. Selamat belajar ya detikers!

Wati, Dwi Rizki (2018) APLIKASI KONVERSI HURUF ALFABET KE SANDI KOTAK PRAMUKA BERBASIS ANDROID. S1 - Sarjana thesis, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

Konversi adalah tindakan atau suatu proses merubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Aplikasi ini dapat digunakan untuk merubah huruf alfabet kedalam sandi kotak pramuka dan juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam kepramukaan Pada proses pembuatan skripsi ini, peneliti mencoba menganalisa kebutuhan yang ada pada proses pembuatan aplikasi konversi huruf alfabet ke sandi kotak pramuka berbasis android. Menggunakan metode SDLC dan melakukan perancangan model dengan UML. Aplikasi yang dihasilkan berbentuk Aplikasi Android yang bisa di akses menggunakan smartphone. Pada aplikasi ini terdapat informasi-informasi terkait konversi huruf alfabet ke sandi kotak pramuka dan menampilkan kunci untuk memahami bagaimana sandi itu berasal. Semoga aplikasi ini dapat membantu pengguna untuk mempelajari sandi kotak pramuka lebih mudah dan lebih praktis dari sebelumnya.

Actions (login required)

Alfabet bahasa Indonesia modern adalah alfabet yang digunakan secara luas dalam bahasa Indonesia hingga saat ini. Alfabet bahasa Indonesia terdiri dari 26 huruf alfabet Latin dasar ISO tanpa diakritik apapun. Alfabet bahasa Indonesia juga mengenal beberapa dwihuruf, yang terbagi dalam konsonan ganda (ng, ny, kh, dan sy), monoftong (eu), dan diftong (ai, au, ei, dan oi), untuk menuliskan bunyi lafal yang ada dalam bahasa Indonesia tetapi tidak tersedia dalam alfabet Latin dasar. Namun semua dwihuruf tersebut tidak dianggap sebagai huruf terpisah dalam bahasa Indonesia.

Alfabet bahasa Indonesia pada saat ini menggunakan sistem ortografi Ejaan yang Disempurnakan (EYD) edisi kelima, yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) No. 0424/I/BS.00.01/2022.[1] Alfabet bahasa Indonesia dapat ditulis dalam berbagai macam gaya penulisan, termasuk gaya huruf lepas dan huruf tegak bersambung yang umum dikenal di Indonesia.

Bahasa Indonesia menggunakan sistem alfabet yang diadopsi dari alfabet bahasa Belanda dengan beberapa perubahan fonem sepanjang dan setelah kolonialisme Belanda. Ortografi bahasa Indonesia merupakan ortografi fonemik, yakni setiap grafem (terutama huruf) melambangkan persis satu fonem (bunyi huruf), meskipun tidak sepenuhnya demikian karena adanya alofon dan pengecualian huruf e. Bahasa Indonesia jauh lebih stabil secara fonemis daripada dialek-dialek bahasa Melayu lain, termasuk bahasa Malaysia sebagai basantara di Malaysia.[2]

Alfabet bahasa Indonesia terdiri dari 26 huruf, yaitu 5 huruf vokal (a, e, i, o, dan u) dan 21 huruf konsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z)

Bunyi /e/ kadang dilafalkan sebagai [ɛ], yang dianggap sebagai alofon.

Huruf q jarang digunakan di Indonesia, karena umumnya diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi huruf k. Huruf ini tetap diserap demikian bila kata yang mengandungnya khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan bidang tertentu.

Huruf x yang terletak di awal kata diucapkan sebagai /s/.

Selain itu, terdapat pula beberapa dwihuruf yang tidak dianggap sebagai alfabet yang terpisah.

Vokal pendek ditulis dengan satu huruf, misalnya straf, pil, wet, zon. Satu vokal yang berada di tengah dan diikuti dua kosonan diucapkan pendek, misalnya bentuk jamak straffen, pillen, bussen, wetten, zonnen.

Vokal panjang biasanya ditulis dengan dua vokal yang sama, misalnya zaak, huur, steen, boom. Vokal panjang ditulis dengan satu vokal, apabila berada di tengah dan diikuti suku kata yang lain, misalnya untuk jamak zeken,huren, stenen, bomen (diucapkan ze-ken, hu-ren, ste-nen, bo-men).

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat