Lebih Mudah Membuat Aplikasi

Dalam hal membangun aplikasi input data, suatu organisasi atau perusahaan yang sudah memiliki database terstruktur biasanya lebih mudah dalam membuat aplikasi tersebut. Programmer tidak perlu lagi menyusul ulang struktur database dan bisa menggunakan database yang sudah ada sebelumnya.

Data Terkontrol Secara Terpusat

Database memungkinkan banyak data tersimpan di satu tempat yang terpusat, sehingga lebih mudah dikontrol dan dikelola. Dengan satu server terpusat, data juga lebih mudah disimpan dan diakses oleh banyak pengguna sekaligus.

Object-oriented database

Object-oriented database adalah jenis database yang menggambarkan data dalam bentuk object dan class.

Dalam konteks ini, “object” merujuk pada entitas atau item individual seperti nama seseorang atau nomor telepon, sedangkan “class” adalah kelompok objek yang memiliki karakteristik atau atribut yang sama.

Object-oriented database merupakan salah satu jenis database yang terkait erat dengan model data relasional, tetapi dengan pendekatan yang lebih berorientasi pada pemrograman berbasis objek.

Sebagai contoh, salah satu object-oriented database objek yang terkenal adalah Database For Object (Db4o).

Db4o adalah sistem manajemen object-oriented database yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengakses, dan memanipulasi data dalam bentuk objek, mirip dengan cara pemrograman berbasis objek dalam bahasa pemrograman seperti Java atau C#.

Keuntungan dari penggunaan object-oriented database adalah kemampuannya untuk mengelola data kompleks dengan cepat, terutama saat kamu memiliki sejumlah besar data yang memiliki struktur yang sangat rumit.

Jadi, ketika kamu memiliki kebutuhan untuk mengelola data yang kompleks dengan efisiensi, object-oriented database dapat menjadi pilihan yang sangat baik.

Menghindari Data Ganda

Database menghindarinya terjadinya inkonsistensi data dan data ganda. Duplikasi data sangat mungkin terjadi karena banyak data dapat diakses dari berbagai tempat. Nah, database ini dapat memudahkan pengguna untuk mendeteksi jika ada data ganda.

Menyeleksi Data dengan Cepat dan Mudah

Sistem database memungkinkan kita untuk mendapatkan data yang terseleksi dengan cepat dan mudah. Sistem ini memiliki kemampuan untuk menyajikan data yang telah terseleksi dalam suatu kelompok secara berurutan dan dalam waktu singkat.

Kemudahan ini bisa kamu rasakan ketika mencari sesuatu di mesin pencarian Google, misalnya. Database memungkinkan mesin pencari menyajikan situs-situs yang relevan dengan pencarian kita dalam waktu cepat.

Database Access Language

Database Access Language adalah jenis bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan database.

Melalui bahasa ini, kamu dapat menuliskan berbagai perintah yang berhubungan dengan database, seperti mengambil data, menambahkan informasi baru, memperbarui catatan yang ada, atau menghapus data dari database.

Penting untuk memahami bahasa database karena ini akan memungkinkan kamu untuk efektif mengelola dan menggunakan data dalam database.

Meskipun Database Access Language mungkin terdengar teknis, namun memahami dasar-dasar bahasa database adalah kunci untuk dapat berinteraksi dengan data dalam sistem database.

Salah satu komponen penting dalam dunia database adalah pengguna atau user. Pengguna dapat dianggap sebagai individu atau pihak yang memiliki otoritas untuk berinteraksi dengan sistem database, serta memiliki kebutuhan untuk mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya.

Pengguna dalam konteks database dapat dibagi menjadi empat kelompok utama, yaitu:

Kelompok pertama adalah para programmer aplikasi. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menciptakan program-program aplikasi yang akan digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data dalam database.

Mereka bekerja dengan berbagai bahasa pemrograman untuk mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi.

Kelompok ini terdiri dari individu yang menggunakan sistem database untuk berbagai tujuan.

End user dibagi menjadi beberapa sub kelompok, termasuk naive user (pengguna awam), casual user (pengguna gelegar), specialized user (pengguna berpengalaman), dan juga mencakup programmer aplikasi.

Mereka melakukan interaksi dengan sistem database sesuai dengan cara mereka memerlukan informasi.

Perancang database adalah pengguna yang memiliki tanggung jawab mendesain struktur dan skema database. Mereka bertanggung jawab untuk membuat kerangka kerja yang memungkinkan data disimpan dan diakses dengan efisien.

Desainer database memastikan bahwa database terorganisir dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

Kelompok terakhir adalah administrator database. Mereka memiliki wewenang untuk mengelola seluruh sistem database, termasuk mengawasi keamanan data, melakukan pemeliharaan, dan memastikan ketersediaan sistem.

Administrator juga bertanggung jawab mengendalikan izin akses pengguna dan menjaga integritas data.

Memahami peran dan jenis pengguna dalam database adalah langkah awal yang penting dalam mengelola informasi dan menjaga kinerja sistem database yang baik.

Setiap kelompok pengguna memiliki peran yang unik dalam ekosistem database dan bekerja bersama-sama untuk memastikan informasi dapat diakses dan digunakan secara efektif.

Dapat Melakukan Identifikasi Data Dengan Cepat

Melalui database, kamu bisa merancang semua kebutuhan data mulai dari tabel, atribut, hingga membuat relasi antar tabel.

Dengan melakukan rancangan seperti diatas maka ketika kamu harus melakukan identifikasi data dapat dilakukan dengan cepat.

Proses identifikasi data biasa disebut juga dengan “grab data” atau mengambil data.

Bagaimana cara mengambil data dalam suatu database? Tentu saja dengan Query.

Query database adalah permintaan akan informasi yang diambil dan diterima dari database.

Query dimanfaatkan sebagai bahasa pemrograman yang mampu memanipulasi data, menghapus, menambah, dan juga mengubah data.

Jadi, ketika ada permintaan informasi data dapat diberikan dengan cepat sesuai dengan query yang dibuat.

Menghilangkan Duplikasi Data

Sistem database memang dirancang agar dapat menghindari atau meminimalisir duplikasi pada data.

Saat terdapat ada duplikasi data, pasti data baru tidak dapat tersimpan dalam database dan sistem database dapat memberikan notifikasi error ke administrator database.

Database adalah kumpulan data yang terkumpul jadi satu dalam suatu sistem, itu artinya lebih mudah dalam melakukan perlindungan dari orang- orang yang tidak bertanggung jawab.

Mungkin sekilas, dari sisi keamanannya menyimpan database di perangkat lebih aman daripada di server.

Namun sebenarnya tidak lho DomaiNesians! Ketika kamu menyimpan database di perangkat jika terjadi error secara tiba – tiba pada perangkat, maka database akan hilang.

Kecuali kamu yang sering melakukan backup database dan di upload ke dalam storage berbasis cloud (Gdrive).

Berbeda apabila kamu menyimpan database di dalam hosting atau Cloud VPS.

Di DomaiNesia, kamu akan disediakan layanan backup setiap hari nya, jadi data- data yang ada dalam hosting DomaiNesia akan terbackup secara otomatis.

Selain layanan backup, ada fitur yang dapat melindungi data dalam hosting seperti proteksi Imunify360.

Mengaktifkan proteksi Imunify360 juga sangatlah mudah, kamu bisa ikuti panduan Panduan Imunify360 di Hosting Untuk Proteksi Malware.

Apalagi di VPS DomaiNesia, sekarang ini sudah menerapkan teknologi Cluster Server didalamnya ada metode Triple Replication.

Dengan demikian, apabila terjadi masalah pada salah satu server fisik, data yang ada pada Cloud VPS masih aman dan dapat berjalan seperti biasa.

Baca Juga : Panduan Fitur CSP (Content Security Policy) untuk Mencegah Serangan XSS

Operational Database

Operational database atau On Line Transaction Processing adalah basis data yang berfungsi sebagai suatu tempat untuk mengelola data dinamis secara langsung dan saat itu juga atau real-time. Jenis database ini memungkinkan pengguna untuk melihat, memodifikasi data, dan melakukan sesuatu terhadap data tersebut.

Modifikasi data yang dimaksud antara lain dengan cara mengubah, menambah, atau menghapus data secara langsung melalui perangkat keras yang digunakan. Beberapa bahasa pemrograman yang digunakan dalam operational database antara lain JavaScript Object Notation (JSON) dan Extensible Markup Language (XML).

Relational Database

Relational database mengorganisir data berdasarkan model hubungan data. Basis data relasional ini digunakan oleh banyak perangkat lunak untuk mengatur dan memelihara informasi melalui hubungan setipa data.

Beberapa produk relational database yang sering digunakan adalah SQL, Oracle, MySQL, SQLite, dan sebagainya.

Basis data yang satu ini dikembangkan oleh end-user melalui workstation meraka. Berbagai jenis berkas data dibuat sendiri dengan suatu prosedur tertentu. Adapun contohnya seperti spreadsheet, word processing, dan download file.

Selain kelima database di atas, terdapat basis data lainnya yakni analytical database, real-time database, external database, navigation database, hypermedia database, in memory database, dan document oriented database.

Sementara itu, mengutip Decoding, perangkat lunak database yang sering digunakan dalam pemrograman, di antaranya:

Database adalah istilah yang sudah tidak hanya dikenal oleh kalangan IT saja. Namun hingga kalangan pemerintahan pun mulai menggunakan istilah database. Hal ini akibat dampak dari perkembangan teknologi yang semakin maju.

Di era digital ini, semua pihak dan instansi dituntut untuk menggunakan suatu sistem berbasis website hingga aplikasi mobile untuk mempermudah layanan.

Tentu dalam pembuatan website atau aplikasi sangat membutuhkan database untuk menyimpan data.

Database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan saling memiliki relasi sehingga dapat dikelola dengan mudah melalui suatu aplikasi.

Data-data yang disimpan dalam database tersebut dapat diolah maupun dimanipulasi dengan memanfaatkan suatu software maupun aplikasi guna menghasilkan informasi.

Database adalah bagian yang sangat penting dalam sistem informasi, website, dan aplikasi, karena database ibaratnya seperti gudang yang menyimpan banyak data.

Di dalam gudang inilah data dapat menjalankan fungsinya seperti membangun relasi antar tabel, menghindari terjadinya duplikasi data, dan mencegah terjadinya hubungan yang tidak jelas antar data.

Selama bertahun-tahun, teknologi database telah berkembang pesat, menghasilkan beragam jenis database yang melayani berbagai kebutuhan. Setiap jenis database memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara bisnis dan individu menggunakannya.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami perbedaan antara berbagai jenis database ini agar dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.

Meskipun mungkin terdengar kompleks, pemahaman tentang berbagai jenis database bukanlah hal eksklusif bagi ahli teknologi.

Hal ini merupakan pengetahuan yang berguna bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana data disimpan, diakses, dan dikelola dalam dunia digital yang terus berkembang.

Misal kamu ingin membangun website toko online.

Otomatis akan ada beberapa data yang nantinya ditampilkan dalam website toko online tersebut, seperti gambar, deskripsi, video produk, informasi harga produk, dan masih banyak lagi.

Data- data itulah yang akan disimpan ke dalam database.

“Saya bisa menyimpan data di komputer? Kan sama saja, bahkan lebih aman”

Apabila kamu hanya menyimpan data di komputer saja atau secara lokal itu artinya data tersebut tidak bisa diakses oleh publik atau user.

Menyimpan data di komputer memang tergolong aman karena siapapun tidak dapat mengakses data tersebut, namun bukankah akan sia- sia jika website yang dibangun tidak bisa diakses oleh user?

Nah, untuk itulah munculah yang namanya database.

Dengan memanfaatkan database adalah semua jenis data pada websitemu dapat disimpan dalam satu server.

Seberapa banyak data yang disimpan, dapat disesuaikan dengan kapasitas hosting atau server yang menampung website tersebut.

Selain sebagai pengelolaan data, database memiliki fungsi lain yang dapat membantu dan mempermudah untuk menangani segala jenis kebutuhan yang berhubungan dengan data.

Ada beberapa fungsi lain database meliputi :